Rabu, 15 Februari 2012

Angin Puting Beliung

Bentuk:  Angin puting beliung bergerak melingkar spiral sehingga terlihat seperti corong.

Kecepatan: Angin puting beliung bertiup dengan kecepatan 30-50 Knots (55-92 Km/Jam). Berdasar Peraturan KBMKG no kep.009 Tahun 2010,  angin puting beliung didefinisikan angin kencang yang memiliki kecepatan lebih dari 34,8 Knots (64,4 Km/jam).

Lama kejadian: Waktu kejadian sangat singkat (3-10 Menit)

Luas dampak kerusakan : Daerah dalam radius 5 sampai 10 km (lokal). Daerah kerusakan bisa lebih luas bila ada lebih dari satu angin puting beliung yang terbentuk.

Dampak Puting Beliung
Sumber: Sel tunggal awan Cb (Cumulonimbus). Berbeda dengan Tornado yang berasal dari kumpulan awan Cb. Ingat: Tidak semua awan Cb mengakibatkan puting beliung, tetapi semua puting beliung berasal dari awan Cb.

Lokasi: Puting beliung dapat terjadi di daratan maupun di lautan (di lautan namanya Waterspout). Lebih sering terjadi pada daerah dataran rendah yang luas dan bervegetasi jarang.

Waktu kejadian : Siang / sore dan terkadang malam hari. Terutama saat pagi harinya cerah berawan dan gerah (kelembaban tinggi).

Puncak musim: Puting beliung lebih sering terjadi pada musim pancaroba. Bisa juga terjadi pada musim hujan saat dimana ada beberapa hari berturut-turut tidak hujan. Hal ini karena awan Cb merupakan awan konvektif, sementara proses konvektif memerlukan sinar matahari dan udara yang  lembab (mengandung uap air).








NB: Tulisan ini akan diupdate saat ada informasi yang lebih baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar